Melihat mereka dalam tidurnya. Tenang dan damai. Dua putri nan cantik yang Ia amanahkan pada kami. Ya, tak pernah lupa bahwasanya mereka adalah titipanNya. Namun, jiwa dhaif ini jatuh bangun dalam keteguhan peran seorang ibu. Emosi kerap membuncah. Tersungkur sujud dalam penyesalan dan pengharapan, terlontar semua rahasia dalam tutur doa dan bulir air mata. Duhai pemilik kerajaan langit dan bumi, padaMu jiwa ini berserah. KarenaMu jiwa ini akan tetap tegar melangkah, dan mencoba memaknai sabar yang tak berbatas.
Dan kini, Engkau kembali memberi kami amanah. Pantaskah jiwa ini mengembannya? Duhai yang Maha Berkehendak.. Tak akan pernah bisa lari jiwa ini dari semua wujud kehendakMu. Mungkin Kau menginginkan kami lebih khusyu dalam sujud panjang, memanggil kami ‘tuk lebih kencang berlari menuju pertemuan di sepertiga malam, dan tidak tergesa-gesa dalam doa. Read the rest of this entry